Minggu, 10 April 2016

Cerpen-TOP IDOL



TOP Idol
Yah. Jam sekolah telah usai. Aku berlari ke gerbang sekolah. Terlihat paman Andri sudah menjemputku. Aku melambaikan tangan ke arahnya. Dia tersenyum, lalu menghampiriku. Dia menyamai tinggiku, dan berkata,
"Sudah siap bertemu idolamu, anak kecil?"
"Siap paman. Ayo cepat! Ini sudah jam 1"jawabku histeris
Setelah itu aku berlari kecil ke arah mobil paman Andri. Dia membukakan pintu untukku, lalu berjalan ke sisi mobil yang lain.
Selama di perjalanan, aku merapikan rambutku, memoles bedak tipis di wajahku, dan memakai assesoris-assesoris kecil di tanganku. Paman sempat tertawa melihatku.
"Bagaimana paman, apa aku terlihat cantik?"tanyaku
"Ya. Kamu keponakan paman yang paling cantik"jawab paman Andri
"Kadonya, tidak lupa kamu bawa kan?"paman Andri
Aku mengecek tasku, mengambil sebuah kotak berukuran sedang berwarna merah, dan memperlihatkannya pada paman Andri. Paman Andri tersenyum dan mengacak-acak poniku.
Sampainya di tempat tujuan, aku berlari kecil kedalam gedung megah itu. Sampai-sampai, paman tak sanggup mengejarku.
"Tiara, apa perlu paman menemanimu ke dalam?"paman Andri
Aku menggeleng. Aku menyarankannya untuk mencari makan di restoran seberang. Kemudian, aku kembali melangkahkan kakiku memasuki gedung itu.
Keadaan gedung mulai ramai di penuhi remaja putri yang usianya tak jauh berbeda dariku. Aku terus berjalan hingga aku sampai di kaki panggung.
"Hey lihatlah, kamu sangat gendut, jelek, memenuhi tempat ini saja"ejek gadis bermata sipit
Seketika, aku menunduk. Benar juga yang ia katakan. Aku adalah gadis dengan berat badan di atas rata-rata, wajahku pun tak cantik. Aku malu jika harus bertemu dengan idolaku dengan wajah seperti ini. Kemudian, aku berjalan menjauh. Aku berdiri di samping panggung yang tak begitu terlihat.
Acarapun di mulai. Aku ikut berteriak histeris saat ke-tujuh idolaku menampakan diri di atas panggung. Mereka adalah kakak-kakak SMASH yang beranggotakan kak Rafael, kak Rangga, kak Morgan, kak Dicky, kak Reza, kak Ilham, dan yang terakhir, kak Bisma. Mereka bernyanyi sambil menari di atas panggung dengan lincahnya. Aku berteriak memanggil nama "kak Bisma", karena dialah yang paling aku sukai dari member yang lain.
Setelah menyanyikan dua buah lagu, SMASH melakukan percakapan singkat dengan para SMASHBLAST. Dan yang ku dengar, SMASHBLAST di sekitarku sangat antusias menjawab setiap pertanyaan SMASH. Dari situ aku sadar. Aku hanyalah sebuah titik kecil di tengah sebuah lukisan yang indah. Sebagai penutup, SMASH kembali menyanyikan sebuah lagu, "Ada Cinta".
"Ada cinta yang ku rasakan
Saat bertatap dalam canda
Ada cinta yang kau getarkan
Saat ku resah dalam harap
Oo indahnya cinta

Pernah ku ragu akan sikapmu
Tapi mengapa kini semuanya indah
Oo resahnya...

Ada cinta yang ku rasakan
Saat bertatap dalam canda
Ada cinta yang kau getarkan
Saat ku resah dalam harap
Oo indahnya cinta"

Setelah selesai menyanyikan tiga buah lagu, SMASH kembali ke belakang panggung untuk beristirahat. Aku menatap kotak merah di tanganku. Aku bingung, harus ku apakan kotak ini?
"Pak, boleh saya titip kotak ini untuk kak Bisma?"tanyaku pada seorang petugas keamanan
"Apa kamu tidak ingin memberikannya langsung?"tanyanya
"Tap...tapi... "ucapku terbata-bata
"Jangan melewatkan kesempatan yang ada. Aku akan membantumu. Ayo masuk!"ucap bapak itu
Aku tersenyum kemudian mengikutinya masuk tanpa seorangpun yang tahu.
Kakiku terasa beku saat melihat ketujuh idolaku berada hanya beberapa langkah di depanku. Terlihat mereka sedang asyik bercanda. Kemudian, salah satu dari mereka menghampiriku dan bapak-bapak yang membantuku tadi.
"Ada apa pak?"tanyanya
"Gadis kecil ini ingin bertemu Bisma"ujar bapak ini
Pria tampan di hadapanku tersenyum. Dia menyamai tinggiku lalu berkata,
"Ayo ikut denganku! Aku akan membawamu ke kak Bismamu itu"ujarnya sambil menunjuk kak Bisma. Dia adalah kak Rafael.
Aku berjalan pelan ke arah ke-enam member SMASH yang lain.
"Ada apa Raf?"tanya kak Reza
"Dia ingin bertemu kalian, khususnya loe, Bis"kak Rafael
Kak Bisma tersenyum.
"Oh ya? Kau Bismaniac ya? Wah...beruntung sekali kamu bisa masuk kesini"ujar kak Bisma
Aku tersenyum malu mendengarnya. Aku sangat grogi saat ini.
"Coba perkenalkan pada kami, siapa namamu?"tanya kak Rafael yang kini duduk di samping kak Bisma
"Ak..aku Tiara"jawabku
"Kelas?"tanya kak Dicky
"Kelas 2 SMP"jawabku lagi
"Apa benar kamu Bismaniac?"tanya kak Reza
Aku mengangguk mantab.
"Lihat Bis! Sepertinya dia benar-benar menyukaimu"ujar kak Ilham
Kak Bisma tersenyum lalu berjalan ke arahku. Dia berjongkok di depanku.
"Kenapa kamu menyukaiku?"tanya kak Bisma dengan tatapan lembutnya
Aku menggeleng malu.
Kak Bisma tertawa geli melihat tingkahku.
"Apa yang ingin kamu katakan setelah berhasil menemuiku?"tanya kak Bisma
"Jangan terlalu keras padanya Bis! Tanpa mereka kita bukan apa-apa"ujar kak Morgan
"Aku tidak akan melukainya"balas kak Bisma
"Aku...aku mau bilang terima kasih"ujarku
Bisma mengerutkan keningnya.
"Terima kasih, karena kakak, aku jadi bisa tersenyum. Aku bahagia setiap melihat kakak walau hanya dari televisi"ujarku
"Kenapa?"tanya Bisma
"Entahlah. Tapi aku senang setiap melihat kakak. Cuma SMASH, terutama kak Bisma yang bisa membuatku kembali tersenyum setelah kecelakaan yang membuatku berpisah dengan mama dan papa"jawabku kemudian menunduk
Seketika, aku mengingatnya. Kenangan buruk yang membuatku seolah kehilangan warna hidupku.
Tangan kak Bisma terulur untuk menepuk pundakku.
"Kamu kesini tidak untuk bersedih kan? Oh...tunggu! Apa itu kado untukku?"tanya kak Bisma melihat kotak merah di tanganku
Aku mengangguk ragu lalu memberikannya padanya. Kak Bisma langsung membukanya.
"Wah...bagus sekali. Pasti kamu memesan spesial untukku"ujar kak Bisma melihat namanya tertera di topi pemberianku
Dia terlihat begitu bahagia. Dia langsung mengenakan topi yang ku berikan itu.
"Bagaimana? Apa aku terlihat tampan?"tanyanya sedikit menggodaku
Aku mengangguk mantab.
"Ayo ke mobil! Kita harus segera terbang ke Medan untuk louncing sebuah hotel"ujar kak Ilham
Semua mengangguk.
Aku menunduk mendengar mereka akan segera pergi. Huft..sepertinya cukup sampai disini pertemuanku dengan mereka.
"Tiara"panggil kak Bisma
Aku kembali menatapnya. Dia menarik tangan kiriku lalu memakaikan sesuatu di pergelangan tanganku.
"Terima kasih hadiahnya"ujarnya
Aku mengangguk.
"Kak, apa menurut kakak aku akan bertemu dengan SMASH lagi?"tanyaku
Bisma mengangguk mantab.
"Ya. Harus. Maka dari itu, jadilah fans yang setia! Jangan pernah pergi dari samping kami. Karena tanpa kamu, tanpa SMASHBLAST, kami bukan siapa-siapa. Kalian sangat berarti meski kami tak dapat selalu mengungkapkannya"kak Bisma
Anggota SMASH yang lain mengangguk sembari tersenyum.
“Berjanjilah untuk muncul di hadapanku lagi suatu saat nanti!”pinta kak Bisma
Aku mengangguk.
“Aku berjanji. Aku akan membawa gelang ini sebagai identitasku nanti”balasku
Kak Bisma tersenyum.
Beberapa detik kemudian, kak Bisma berdiri. Dia dan ke-enam anggota SMASH lain berjalan pergi.
Aku melihat benda yang melilit pergelangan tangan kiriku. Sebuah gelang berwarna coklat yang sangat sederhana, namun indah. Aku tersenyum melihatnya.
Tentu. Tentu kita akan bertemu lagi. Dan aku juga akan selalu support kalian. Karena dalam sebuah lukisan yang indahpun, keberadaan sebuah titik sangat berarti. Jika satu per satu titik itu hilang, lukisan itu tidak akan menjadi lukisan yang utuh. Dan itulah arti kami (SMASHBLAST) bagi kalian (SMASH)
Sembilan tahun berlalu. Aku membawa sebuah bucket bunga besar di tanganku. Tangan kananku memencet bel sebuah rumah yang cukup besar. Tak lama kemudian, seorang pria berusia 30 tahun membukakan pintu untukku.
"Maaf mencari siapa ya?"tanyanya
"Selamat ulang tahun kak Bisma!"ujarku sembari memberikan bucket bunga di tanganku
Pria itu tersenyum.
"Hey, siapa dia Bis?"tanya seorang pria di belakangnya
"Kak Rafael?"kagetku
"Kau mengenalku?"tanyanya
"Aku Tiara. Ah...mungkin terlalu banyak gadis bernama Tiara yang kalian ingat. Mungkin dengan ini kalian dapat mengenaliku"ujarku sembari memperlihatkan sebuah gelang di tanganku
Kak Bisma melihat dengan seksama gelang di tanganku.
"Oh...aku ingat. Kau SMASHBLAST yang diantar scurity sembilan tahun lalu untuk menemui kami kan?"kak Rafael
Aku mengangguk mantab.
"Dulu kamu sangat gendut. Dan sekarang, kamu...cantik sekali"puji kak Rafael
"Trima kasih"balasku
Kak Bisma mempersilahkanku masuk. Dia membawakanku minuman dingin. Aku duduk bertiga dengan kak Bisma dan kak Rafael.
"Ada apa?"tanya kak Bisma
"Aku hanya ingin membuktikan, kalau aku akan bertemu lagi dengan kalian. Dan sampai saat ini, aku masih setia. Aku SMASHBLAST"ujarku tersenyum lebar
"Tapi bahkan sekarang SMASH sudah tak seperti dulu. Kami sudah tak pernah tampil bersama. Aku pikir, semua fans telah pergi. Tapi ternyata, kamu masih disini"kak Bisma tersenyum
"Siapa bilang SMASHBLAST pergi? Kami tidak pergi. Apa perlu aku perlihatkan grupku dengan SMASHBLAST lain di seluruh Indonesia?"tanyaku
"Terima kasih. Maaf kami telah mengecewakan kalian"sambung kak Rafael
"Meski kalian sudah jarang tampil bersama, kami tetap bangga dengan kalian. Kak Bisma, kak Rafael, kak Dicky, kak Reza dengan solo karirnya. Kak Morgan dan kak Ilham dengan filmnya. Dan kak Rangga dengan acara TV nya. Kalian selalu jadi yang terhebat di mata kami. Kalian berusaha untuk terus berkarya sehingga kami terus dapat melihat kalian"terangku panjang lebar
"Huft...kenapa orang sepertinya datang begitu terlambat? Seharusnya kamu datang beberapa tahun lalu saat kami patah semangat. Saat kami merasa telah mengecewakan banyak orang"ujar seseorang yang baru saja datang. Dia adalah kak Rangga
Aku, kak Bisma dan kak Rafael tersenyum menyambut kedatangan kak Rangga. Kak Rangga melambaikan tangannya pada kami.
"Setelah banyak masalah yang kami lewati, setelah aku menghancurkan hati kalian, aku tidak menyangka jika kalian se-setia ini pada kami"ujar kak Morgan yang baru saja datang bersama kak Reza dan kak Ilham
"Ingin sekali aku meminta maaf satu per satu kepada kalian (SMASHBLAST). Kami terlalu banyak mengecewakan kalian"kak Reza
"Tapi harus kalian tahu, kalau kalian tetap bagian dari hidup kami. Kami masih dapat bertahan sampai detik ini karena kesetiaan dan dukungan kalian"sambung kak Ilham
Aku tersenyum haru mendengar ucapan idolaku itu.
"Sekarang kamu tahu, seberapa berartinya SMASHBLAST untuk SMASH? Maka dari itu, teruslah bertahan untuk kami. Kami disini karena kalian, dan hanya untuk kalian"ujar kak Bisma
Aku mengangguk.
"Hey, apa aku melewatkan sesuatu? Tadi ada beberapa Fanadicky yang datang ke tempatku. Huft..aku tak mengira, mereka masih begitu setia padaku. Terkadang aku serasa ingin menangis mengingat tentang mereka"ujar kak Dicky yang baru saja datang
"Sstt....jagalah sedikit imagemu di depan fans kita!"tegur kak Reza
"Hah? Oh...siapa dia?"tanya kak Dicky melihat ke arahku
"Hay kak, aku Tiara"sapaku
Kak Bisma menjelaskan secara detail siapa aku pada kak Dicky.
"Oh...kamu gadis gendut waktu itu? Ups...eh tapi sekarang kamu sudah berubah menjadi sangat cantik"ujar lak Dicky
"Ya. Bahkan kami nyaris tak mengenalimu"kak Morgan
"Tapi aku harap, Bisma tetap mengenalimu"kak Rafael
Aku melihat ke arah kak Bisma. Dia tersenyum ke arahku.
"Apa?"tanyaku bingung
"Apa kamu pernah melihat gosip Bisma berpacaran setelah bertemu denganmu?"tanya kak Rangga
Aku menggeleng.
"Hey...kalian diamlah!"kesal kak Bisma yang membuatku semakin bingung
"Apa kamu tidak tahu kenapa begitu? Bahkan dia satu-satunya anggota SMASH yang belum menikah sampai saat ini"kak Ilham
Kak Bisma membungkam mulut anggota termuda SMASH itu.
"Jangan dengarkan mereka! Memikirkannyapun jangan!"larang kak Bisma kepadaku
"Apa kamu yakin Bis? Dia sudah cukup dewasa sekarang. Dia bukan gadis kecil seperti katamu kemarin-kemarin"kak Rangga
Aku menatap bingung ke arah tujuh idolaku itu. Apa yang sebenarnya mereka katakan? Apa aku terlalu bodoh untuk mengartikan ucapan-ucapan mereka? Oh...mungkin karena usiaku terlalu muda. Aku baru berusia 22 tahun sekarang.
"Bagaimana dengan lagu-lagu ciptaanmu selama ini? Di liriknya kamu bilang akan mengungkapkannya setelah kalian bertemu nanti"kak Dicky
"Hey!"tegur kak Bisma semakin kesal
Namun tunggu! Sepertinya iitu bukan ekspresi kesal. Lebih tepatnya, grogi. Dan dari sana aku mulai mengerti. Apa lagi setelah mengingat beberapa lirik lagu ciptaan kak Bisma.
"Kak Bisma suka aku?"tanyaku ragu
Kak Bisma terdiam.
"Sekarang atau kamu akan menyesal selamanya"ujar kak Rafael sembari mengajak teman-temannya pergi
"Kalian mau kemana?"tanyaku bingung
"Tiara"panggil kak Bisma
Aku kembali menatapnya.
"Iya. Aku suka sama kamu. Aku suka dengan gadis kecilku sembilan tahun lalu. Aku berusaha selalu menepis rasa itu karena dulu kamu adalah seorang anak kecil. Tapi sekarang...ya meskipun usia kita terpaut cukup jauh, dan aku bukan lagi Bisma anak boy band, apa boleh aku mempunyai rasa ini?"tanya kak Bisma
Kak Bisma terlihat begitu grogi. Sepertinya dia juga mulai berkeringat. Belum sempat aku menjawab, kak Bisma kembali berkata,
"Huft. Kenapa aku sangat gugup mengungkapkannya? Would you be my girl?"
Aku menatap dalam manik matanya. Dia terlihat begitu serius dengan ucapannya. Detik berikutnya, aku menundukkan kepalaku. Aku merasa sangat malu. Aku merasa tak pantas untuknya. Aku bukan siapa-siapa. Sedangkan dia, dia adalah seorang artis idola banyak orang ia bak sebuah bintang yang paling terang dan paling di cintai langit.
Kak Bisma ikut menundukkan kepalanya. Namun beberapa saat kemudian, dia kembali menatapku.
"Tak apa jika kamu tidak mau. Lupakan saja ucapanku tadi!"ujar kak Bisma
Kini aku kembali menatapnya.
"Tidak kak. Aku tidak mau menyesal suatu saat nanti. Dinantikan oleh orang sepertimu adalah sebuah anugerah untukku"ucapku menghapus sesak di hati kak Bisma
"Jadi kamu?"tanya kak Bisma meyakinkan
Aku mengangguk.
Sesaat kemudian, kak Bisma menarikku untuk berdiri, lalu memelukku sangat erat.
"Aku janji akan selalu menjaga dan menyayangimu. Aku tak akan membuatmu menyesal telah menerimaku"bisiknya
Aku mengangguk percaya dengan ucapannya
Tiba-tiba, kak Rafael, kak Rangga, kak Morgan, kak Dicky, kak Reza, dan kak Ilham datang. Mereka bernyanyi untuk merayakan hubunganku dengan kak Bisma.
"Ada cinta yang ku rasakan
Saat bertatap dalam canda
Ada cinta yang kau getarkan
Saat ku resah dalam harap
Oo indahnya cinta

Pernah ku ragu akan sikapmu
Tapi mengapa kini semuanya indah
Oo resahnya

Ada cinta yang ku rasakan
Saat bertatap dalam canda
Ada cinta yang kau getarkan
Saat ku resah dalam harap
Oo indahnya cinta

Pernah ku malu pada hatiku
Tapi mengapa kini seolah cinta
Telah ku genggam

Tuhan ku inginkan semoga semua ini
Bukan hanya rasa, rasaku saja
Rasaku sendiri

Ada ada saja dengan apa yg ku rasa
Bergetar di dada buat ku merana
I got the feeling cause you making me smiling
Thinking of you pusing tujuh keliling
Ku merasa ohh ada cinta"

Mungkin ini adalah mimpi terindah dalam hidupku. Berada di antara idola-idolaku, bahkan dapat menemani dan menghangatkan salah satu hati mereka. Aku beruntung dapat menjadi bagian dari mereka. Tapi bukan hanya aku. SMASHBLAST lain juga beruntung. Karena dengan atau tanpa mereka sadari, mereka juga bagian dari hidup SMASH. Mereka selalu ada di hati SMASH meskipun mungkin SMASH tidak menghafal satu per satu nama mereka. Dan semoga SMASH juga akan selalu mengingat, selalu ada SMASHBLAST disini. Dan semoga dengan itu, SMASH akan mampu terus berkarya, untuk kami.