TOP
Idol
Yah. Jam sekolah telah
usai. Aku berlari ke gerbang sekolah. Terlihat paman Andri sudah menjemputku.
Aku melambaikan tangan ke arahnya. Dia tersenyum, lalu menghampiriku. Dia
menyamai tinggiku, dan berkata,
"Sudah siap bertemu idolamu, anak kecil?"
"Siap paman. Ayo cepat! Ini sudah jam
1"jawabku histeris
Setelah itu aku berlari kecil ke arah mobil paman
Andri. Dia membukakan pintu untukku, lalu berjalan ke sisi mobil yang lain.
Selama di perjalanan,
aku merapikan rambutku, memoles bedak tipis di wajahku, dan memakai
assesoris-assesoris kecil di tanganku. Paman sempat tertawa melihatku.
"Bagaimana paman, apa aku terlihat
cantik?"tanyaku
"Ya. Kamu keponakan paman yang paling
cantik"jawab paman Andri
"Kadonya, tidak lupa kamu bawa kan?"paman
Andri
Aku mengecek tasku, mengambil sebuah kotak berukuran
sedang berwarna merah, dan memperlihatkannya pada paman Andri. Paman Andri
tersenyum dan mengacak-acak poniku.
Sampainya di tempat
tujuan, aku berlari kecil kedalam gedung megah itu. Sampai-sampai, paman tak
sanggup mengejarku.
"Tiara, apa perlu paman menemanimu ke
dalam?"paman Andri
Aku menggeleng. Aku menyarankannya untuk mencari
makan di restoran seberang. Kemudian, aku kembali melangkahkan kakiku memasuki
gedung itu.
Keadaan gedung mulai
ramai di penuhi remaja putri yang usianya tak jauh berbeda dariku. Aku terus
berjalan hingga aku sampai di kaki panggung.
"Hey lihatlah, kamu sangat gendut, jelek,
memenuhi tempat ini saja"ejek gadis bermata sipit
Seketika, aku menunduk. Benar juga yang ia katakan.
Aku adalah gadis dengan berat badan di atas rata-rata, wajahku pun tak cantik.
Aku malu jika harus bertemu dengan idolaku dengan wajah seperti ini. Kemudian,
aku berjalan menjauh. Aku berdiri di samping panggung yang tak begitu terlihat.
Acarapun di mulai. Aku
ikut berteriak histeris saat ke-tujuh idolaku menampakan diri di atas panggung.
Mereka adalah kakak-kakak SMASH yang beranggotakan kak Rafael, kak Rangga, kak
Morgan, kak Dicky, kak Reza, kak Ilham, dan yang terakhir, kak Bisma. Mereka
bernyanyi sambil menari di atas panggung dengan lincahnya. Aku berteriak
memanggil nama "kak Bisma", karena dialah yang paling aku sukai dari
member yang lain.
Setelah menyanyikan dua
buah lagu, SMASH melakukan percakapan singkat dengan para SMASHBLAST. Dan yang
ku dengar, SMASHBLAST di sekitarku sangat antusias menjawab setiap pertanyaan
SMASH. Dari situ aku sadar. Aku hanyalah sebuah titik kecil di tengah sebuah
lukisan yang indah. Sebagai penutup, SMASH kembali menyanyikan sebuah lagu,
"Ada Cinta".
"Ada
cinta yang ku rasakan
Saat
bertatap dalam canda
Ada
cinta yang kau getarkan
Saat
ku resah dalam harap
Oo
indahnya cinta
Pernah
ku ragu akan sikapmu
Tapi
mengapa kini semuanya indah
Oo
resahnya...
Ada
cinta yang ku rasakan
Saat
bertatap dalam canda
Ada
cinta yang kau getarkan
Saat
ku resah dalam harap
Oo
indahnya cinta"
Setelah selesai
menyanyikan tiga buah lagu, SMASH kembali ke belakang panggung untuk
beristirahat. Aku menatap kotak merah di tanganku. Aku bingung, harus ku apakan
kotak ini?
"Pak, boleh saya titip kotak ini untuk kak
Bisma?"tanyaku pada seorang petugas keamanan
"Apa kamu tidak ingin memberikannya
langsung?"tanyanya
"Tap...tapi... "ucapku terbata-bata
"Jangan melewatkan kesempatan yang ada. Aku
akan membantumu. Ayo masuk!"ucap bapak itu
Aku tersenyum kemudian mengikutinya masuk tanpa
seorangpun yang tahu.
Kakiku terasa beku saat
melihat ketujuh idolaku berada hanya beberapa langkah di depanku. Terlihat
mereka sedang asyik bercanda. Kemudian, salah satu dari mereka menghampiriku
dan bapak-bapak yang membantuku tadi.
"Ada apa pak?"tanyanya
"Gadis kecil ini ingin bertemu Bisma"ujar
bapak ini
Pria tampan di hadapanku tersenyum. Dia menyamai
tinggiku lalu berkata,
"Ayo ikut denganku! Aku akan membawamu ke kak
Bismamu itu"ujarnya sambil menunjuk kak Bisma. Dia adalah kak Rafael.
Aku berjalan pelan ke arah ke-enam member SMASH yang
lain.
"Ada apa Raf?"tanya kak Reza
"Dia ingin bertemu kalian, khususnya loe,
Bis"kak Rafael
Kak Bisma tersenyum.
"Oh ya? Kau Bismaniac ya? Wah...beruntung
sekali kamu bisa masuk kesini"ujar kak Bisma
Aku tersenyum malu mendengarnya. Aku sangat grogi
saat ini.
"Coba perkenalkan pada kami, siapa
namamu?"tanya kak Rafael yang kini duduk di samping kak Bisma
"Ak..aku Tiara"jawabku
"Kelas?"tanya kak Dicky
"Kelas 2 SMP"jawabku lagi
"Apa benar kamu Bismaniac?"tanya kak Reza
Aku mengangguk mantab.
"Lihat Bis! Sepertinya dia benar-benar
menyukaimu"ujar kak Ilham
Kak Bisma tersenyum
lalu berjalan ke arahku. Dia berjongkok di depanku.
"Kenapa kamu menyukaiku?"tanya kak Bisma
dengan tatapan lembutnya
Aku menggeleng malu.
Kak Bisma tertawa geli melihat tingkahku.
"Apa yang ingin kamu katakan setelah berhasil
menemuiku?"tanya kak Bisma
"Jangan terlalu keras padanya Bis! Tanpa mereka
kita bukan apa-apa"ujar kak Morgan
"Aku tidak akan melukainya"balas kak Bisma
"Aku...aku mau bilang terima kasih"ujarku
Bisma mengerutkan keningnya.
"Terima kasih, karena kakak, aku jadi bisa
tersenyum. Aku bahagia setiap melihat kakak walau hanya dari
televisi"ujarku
"Kenapa?"tanya Bisma
"Entahlah. Tapi aku senang setiap melihat kakak.
Cuma SMASH, terutama kak Bisma yang bisa membuatku kembali tersenyum setelah
kecelakaan yang membuatku berpisah dengan mama dan papa"jawabku kemudian
menunduk
Seketika, aku mengingatnya. Kenangan buruk yang
membuatku seolah kehilangan warna hidupku.
Tangan kak Bisma terulur untuk menepuk pundakku.
"Kamu kesini tidak untuk bersedih kan?
Oh...tunggu! Apa itu kado untukku?"tanya kak Bisma melihat kotak merah di
tanganku
Aku mengangguk ragu lalu memberikannya padanya. Kak
Bisma langsung membukanya.
"Wah...bagus sekali. Pasti kamu memesan spesial
untukku"ujar kak Bisma melihat namanya tertera di topi pemberianku
Dia terlihat begitu bahagia. Dia langsung mengenakan
topi yang ku berikan itu.
"Bagaimana? Apa aku terlihat
tampan?"tanyanya sedikit menggodaku
Aku mengangguk mantab.
"Ayo ke mobil! Kita harus segera terbang ke
Medan untuk louncing sebuah hotel"ujar kak Ilham
Semua mengangguk.
Aku menunduk mendengar
mereka akan segera pergi. Huft..sepertinya cukup sampai disini pertemuanku
dengan mereka.
"Tiara"panggil kak Bisma
Aku kembali menatapnya. Dia menarik tangan kiriku
lalu memakaikan sesuatu di pergelangan tanganku.
"Terima kasih hadiahnya"ujarnya
Aku mengangguk.
"Kak, apa menurut kakak aku akan bertemu dengan
SMASH lagi?"tanyaku
Bisma mengangguk mantab.
"Ya. Harus. Maka dari itu, jadilah fans yang
setia! Jangan pernah pergi dari samping kami. Karena tanpa kamu, tanpa
SMASHBLAST, kami bukan siapa-siapa. Kalian sangat berarti meski kami tak dapat
selalu mengungkapkannya"kak Bisma
Anggota SMASH yang lain mengangguk sembari
tersenyum.
“Berjanjilah untuk muncul di hadapanku lagi suatu
saat nanti!”pinta kak Bisma
Aku mengangguk.
“Aku berjanji. Aku akan membawa gelang ini sebagai
identitasku nanti”balasku
Kak Bisma tersenyum.
Beberapa detik kemudian, kak Bisma berdiri. Dia dan
ke-enam anggota SMASH lain berjalan pergi.
Aku melihat benda yang
melilit pergelangan tangan kiriku. Sebuah gelang berwarna coklat yang sangat
sederhana, namun indah. Aku tersenyum melihatnya.
Tentu. Tentu kita akan bertemu lagi. Dan aku juga akan
selalu support kalian. Karena dalam sebuah lukisan yang indahpun, keberadaan
sebuah titik sangat berarti. Jika satu per satu titik itu hilang, lukisan itu
tidak akan menjadi lukisan yang utuh. Dan itulah arti kami (SMASHBLAST) bagi
kalian (SMASH)
Sembilan tahun berlalu.
Aku membawa sebuah bucket bunga besar di tanganku. Tangan kananku memencet bel
sebuah rumah yang cukup besar. Tak lama kemudian, seorang pria berusia 30 tahun
membukakan pintu untukku.
"Maaf mencari siapa ya?"tanyanya
"Selamat ulang tahun kak Bisma!"ujarku
sembari memberikan bucket bunga di tanganku
Pria itu tersenyum.
"Hey, siapa dia Bis?"tanya seorang pria di
belakangnya
"Kak Rafael?"kagetku
"Kau mengenalku?"tanyanya
"Aku Tiara. Ah...mungkin terlalu banyak gadis
bernama Tiara yang kalian ingat. Mungkin dengan ini kalian dapat
mengenaliku"ujarku sembari memperlihatkan sebuah gelang di tanganku
Kak Bisma melihat dengan seksama gelang di tanganku.
"Oh...aku ingat. Kau SMASHBLAST yang diantar
scurity sembilan tahun lalu untuk menemui kami kan?"kak Rafael
Aku mengangguk mantab.
"Dulu kamu sangat gendut. Dan sekarang,
kamu...cantik sekali"puji kak Rafael
"Trima kasih"balasku
Kak Bisma
mempersilahkanku masuk. Dia membawakanku minuman dingin. Aku duduk bertiga
dengan kak Bisma dan kak Rafael.
"Ada apa?"tanya kak Bisma
"Aku hanya ingin membuktikan, kalau aku akan
bertemu lagi dengan kalian. Dan sampai saat ini, aku masih setia. Aku
SMASHBLAST"ujarku tersenyum lebar
"Tapi bahkan sekarang SMASH sudah tak seperti
dulu. Kami sudah tak pernah tampil bersama. Aku pikir, semua fans telah pergi.
Tapi ternyata, kamu masih disini"kak Bisma tersenyum
"Siapa bilang SMASHBLAST pergi? Kami tidak
pergi. Apa perlu aku perlihatkan grupku dengan SMASHBLAST lain di seluruh
Indonesia?"tanyaku
"Terima kasih. Maaf kami telah mengecewakan
kalian"sambung kak Rafael
"Meski kalian sudah jarang tampil bersama, kami
tetap bangga dengan kalian. Kak Bisma, kak Rafael, kak Dicky, kak Reza dengan
solo karirnya. Kak Morgan dan kak Ilham dengan filmnya. Dan kak Rangga dengan
acara TV nya. Kalian selalu jadi yang terhebat di mata kami. Kalian berusaha
untuk terus berkarya sehingga kami terus dapat melihat kalian"terangku
panjang lebar
"Huft...kenapa orang sepertinya datang begitu
terlambat? Seharusnya kamu datang beberapa tahun lalu saat kami patah semangat.
Saat kami merasa telah mengecewakan banyak orang"ujar seseorang yang baru
saja datang. Dia adalah kak Rangga
Aku, kak Bisma dan kak
Rafael tersenyum menyambut kedatangan kak Rangga. Kak Rangga melambaikan
tangannya pada kami.
"Setelah banyak masalah yang kami lewati,
setelah aku menghancurkan hati kalian, aku tidak menyangka jika kalian se-setia
ini pada kami"ujar kak Morgan yang baru saja datang bersama kak Reza dan
kak Ilham
"Ingin sekali aku meminta maaf satu per satu
kepada kalian (SMASHBLAST). Kami terlalu banyak mengecewakan kalian"kak
Reza
"Tapi harus kalian tahu, kalau kalian tetap
bagian dari hidup kami. Kami masih dapat bertahan sampai detik ini karena
kesetiaan dan dukungan kalian"sambung kak Ilham
Aku tersenyum haru mendengar ucapan idolaku itu.
"Sekarang kamu tahu, seberapa berartinya
SMASHBLAST untuk SMASH? Maka dari itu, teruslah bertahan untuk kami. Kami
disini karena kalian, dan hanya untuk kalian"ujar kak Bisma
Aku mengangguk.
"Hey, apa aku melewatkan sesuatu? Tadi ada
beberapa Fanadicky yang datang ke tempatku. Huft..aku tak mengira, mereka masih
begitu setia padaku. Terkadang aku serasa ingin menangis mengingat tentang
mereka"ujar kak Dicky yang baru saja datang
"Sstt....jagalah sedikit imagemu di depan fans
kita!"tegur kak Reza
"Hah? Oh...siapa dia?"tanya kak Dicky
melihat ke arahku
"Hay kak, aku Tiara"sapaku
Kak Bisma menjelaskan secara detail siapa aku pada
kak Dicky.
"Oh...kamu gadis gendut waktu itu? Ups...eh
tapi sekarang kamu sudah berubah menjadi sangat cantik"ujar lak Dicky
"Ya. Bahkan kami nyaris tak
mengenalimu"kak Morgan
"Tapi aku harap, Bisma tetap
mengenalimu"kak Rafael
Aku melihat ke arah kak Bisma. Dia tersenyum ke
arahku.
"Apa?"tanyaku bingung
"Apa kamu pernah melihat gosip Bisma berpacaran
setelah bertemu denganmu?"tanya kak Rangga
Aku menggeleng.
"Hey...kalian diamlah!"kesal kak Bisma
yang membuatku semakin bingung
"Apa kamu tidak tahu kenapa begitu? Bahkan dia
satu-satunya anggota SMASH yang belum menikah sampai saat ini"kak Ilham
Kak Bisma membungkam mulut anggota termuda SMASH
itu.
"Jangan dengarkan mereka! Memikirkannyapun
jangan!"larang kak Bisma kepadaku
"Apa kamu yakin Bis? Dia sudah cukup dewasa
sekarang. Dia bukan gadis kecil seperti katamu kemarin-kemarin"kak Rangga
Aku menatap bingung ke
arah tujuh idolaku itu. Apa yang sebenarnya mereka katakan? Apa aku terlalu
bodoh untuk mengartikan ucapan-ucapan mereka? Oh...mungkin karena usiaku
terlalu muda. Aku baru berusia 22 tahun sekarang.
"Bagaimana dengan lagu-lagu ciptaanmu selama
ini? Di liriknya kamu bilang akan mengungkapkannya setelah kalian bertemu
nanti"kak Dicky
"Hey!"tegur kak Bisma semakin kesal
Namun tunggu! Sepertinya iitu bukan ekspresi kesal.
Lebih tepatnya, grogi. Dan dari sana aku mulai mengerti. Apa lagi setelah
mengingat beberapa lirik lagu ciptaan kak Bisma.
"Kak Bisma suka aku?"tanyaku ragu
Kak Bisma terdiam.
"Sekarang atau kamu akan menyesal
selamanya"ujar kak Rafael sembari mengajak teman-temannya pergi
"Kalian mau kemana?"tanyaku bingung
"Tiara"panggil kak Bisma
Aku kembali menatapnya.
"Iya. Aku suka sama kamu. Aku suka dengan gadis
kecilku sembilan tahun lalu. Aku berusaha selalu menepis rasa itu karena dulu
kamu adalah seorang anak kecil. Tapi sekarang...ya meskipun usia kita terpaut
cukup jauh, dan aku bukan lagi Bisma anak boy band, apa boleh aku mempunyai
rasa ini?"tanya kak Bisma
Kak Bisma terlihat begitu grogi. Sepertinya dia juga
mulai berkeringat. Belum sempat aku menjawab, kak Bisma kembali berkata,
"Huft. Kenapa aku sangat gugup
mengungkapkannya? Would you be my girl?"
Aku menatap dalam manik matanya. Dia terlihat begitu
serius dengan ucapannya. Detik berikutnya, aku menundukkan kepalaku. Aku merasa
sangat malu. Aku merasa tak pantas untuknya. Aku bukan siapa-siapa. Sedangkan
dia, dia adalah seorang artis idola banyak orang ia bak sebuah bintang yang
paling terang dan paling di cintai langit.
Kak Bisma ikut
menundukkan kepalanya. Namun beberapa saat kemudian, dia kembali menatapku.
"Tak apa jika kamu tidak mau. Lupakan saja
ucapanku tadi!"ujar kak Bisma
Kini aku kembali menatapnya.
"Tidak kak. Aku tidak mau menyesal suatu saat
nanti. Dinantikan oleh orang sepertimu adalah sebuah anugerah
untukku"ucapku menghapus sesak di hati kak Bisma
"Jadi kamu?"tanya kak Bisma meyakinkan
Aku mengangguk.
Sesaat kemudian, kak Bisma menarikku untuk berdiri,
lalu memelukku sangat erat.
"Aku janji akan selalu menjaga dan
menyayangimu. Aku tak akan membuatmu menyesal telah menerimaku"bisiknya
Aku mengangguk percaya dengan ucapannya
Tiba-tiba, kak Rafael,
kak Rangga, kak Morgan, kak Dicky, kak Reza, dan kak Ilham datang. Mereka
bernyanyi untuk merayakan hubunganku dengan kak Bisma.
"Ada
cinta yang ku rasakan
Saat
bertatap dalam canda
Ada
cinta yang kau getarkan
Saat
ku resah dalam harap
Oo
indahnya cinta
Pernah
ku ragu akan sikapmu
Tapi
mengapa kini semuanya indah
Oo
resahnya
Ada
cinta yang ku rasakan
Saat
bertatap dalam canda
Ada
cinta yang kau getarkan
Saat
ku resah dalam harap
Oo
indahnya cinta
Pernah
ku malu pada hatiku
Tapi
mengapa kini seolah cinta
Telah
ku genggam
Tuhan
ku inginkan semoga semua ini
Bukan
hanya rasa, rasaku saja
Rasaku
sendiri
Ada
ada saja dengan apa yg ku rasa
Bergetar
di dada buat ku merana
I
got the feeling cause you making me smiling
Thinking
of you pusing tujuh keliling
Ku
merasa ohh ada cinta"
Mungkin ini adalah
mimpi terindah dalam hidupku. Berada di antara idola-idolaku, bahkan dapat
menemani dan menghangatkan salah satu hati mereka. Aku beruntung dapat menjadi
bagian dari mereka. Tapi bukan hanya aku. SMASHBLAST lain juga beruntung.
Karena dengan atau tanpa mereka sadari, mereka juga bagian dari hidup SMASH.
Mereka selalu ada di hati SMASH meskipun mungkin SMASH tidak menghafal satu per
satu nama mereka. Dan semoga SMASH juga akan selalu mengingat, selalu ada
SMASHBLAST disini. Dan semoga dengan itu, SMASH akan mampu terus berkarya,
untuk kami.