Beside You
Liza. Seperti biasa,
gadis ini tengah mengikuti langkah sang pangeran. Kevin. Meskipun Kevin tak
pernah membalas perasaannya. Tapi Liza tak pernah bosan untuk selalu disisi
pria itu.
"Kevin, kita mau kemana?"Liza
"Gue sih mau ke kantin"Kevin
Mereka berjalan menuju kantin. Setelah memesan
makanan, mereka segera duduk. Kevin asyik dengan hand phone nya. Begitu pula
dengan Liza. Tak lama kemudian, seorang gadis cantik datang. Dia adalah Debby,
gadis tercantik di sekolah Liza. Ia duduk di samping Kevin.
Debby memeluk lengan
Kevin manja. Kevin menoleh ke arahnya sembari tersenyum. Debby membalas
senyuman Kevin. Sementara Liza, hanya mengumpat dalam hatinya yang mulai panas.
Sesaat kemudian, pesanan Liza dan Kevin datang. Liza segera menyantap pesananmu.
"Debby, kamu nggak makan?"Kevin
"Enggak, ntar takut gemuk"Debby
"Alah alay bener lo"sewot Liza
Kevin dan Debby menatap Liza sinis. Liza sedikit ngeri dengan tatapan
mereka. Lalu Liza melanjutkan makannya.
Bel pulang sekolah
berbunyi. Siswa-siswi berjalan meninggalkan kelas. Seperti biasa, liza ke
parkiran, berharap pangerannya akan mengajaknya pulang bersama. Namun, apa yang
ia lihat? Kevin malah membonceng Debby si gadis cantik itu. Liza menghentakkan
kakinya kesal. Sementara Debby melihatnya dengan tatapan meremehkan sambil
mempererat pelukannya pada tubuh Kevin.
Liza berjalan menuju
pintu gerbang. Mencari angkutan umum yang akan membawanya pulang. Sudah
setengah jam, namun belum ada juga kendaraan lewat.
"Tumben jam segini sepi. Gue pulangnya gimana
donk?"lirih Liza
"Bareng gue yuk!"ajak seseorang
"Ricky?"kaget Liza
Yaps. Ricky. Dia ketua OSIS di sekolah Liza. Ia juga
teman sekelas Kevin.
"Ngapain lo masih disini?"tanya Liza
"Tadi habis rapat OSIS. Lo mau pulang kan? Ayo
gue anter"Ricky
Liza mengangguk. Ricky menyodorkan helm padanya, dan
Liza segera memakainya.
"Buruan naik!"suruh Ricky
Liza segera menaiki motor Ricky. Rickypun segera
menjalankan motornya menuju rumah Liza.
Lima belas menit
kemudian, mereka sampai di halaman rumah Liza.
"Makasih ya Rick, udah nganterin gue sampe
rumah"Liza
Ricky mengangguk
"Kalo lo mau, gue bisa kok antar-jemput lo tiap
hari. Toh ngelewatin juga"Ricky
"Enggak deh makasih"Liza sembari tersenyum
"Yaudah aku masuk dulu ya"Liza
Ricky mengangguk dan tersenyum. Liza segera masuk
rumah. Dan Rickypun pulang.
Liza masuk ke dalam
kamarnya. Membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Andai saja, Ricky itu Kevin, pasti gue seneng
banget. Kapan kamu menerima kehadiranku Kevin? Dan kapan kamu bisa cinta sama
aku, seperti aku cinta kamu?"lirih Liza
Hari telah berganti.
Kini Liza sudah berada di sekolah. Liza
duduk di bangku taman yang masih sepi. Pandangan Liza kosong, tapi penuh arti.
"Ngapain lo disini sendirian? Bengong
lagi"ucap seseorang mengagetkan Liza
Liza menolehnya. Senyum mengembang dibibir Liza.
"Kevin?"ucap Liza seolah tak percaya
Kevin enggan menatap Liza. Ia terlihat begitu cuek
dan dingin.
"Kevin"panggil Liza
"Apa?"Kevin masih enggan menatap Liza
"Kamu ngapain disini?"tanya Liza
"Bukannya tadi gue tanya duluan"Kevin
"Oh...em, kalo aku cuma lagi pengen aja. Lagi
pula disini enak"jawab Liza
"Sama. Gue juga cuma lagi pengen"Kevin
"Kevin"panggil Liza lagi
"Hmm"Kevin
"Kamu pacaran ya sama Debby?"tanya Liza
sedikit ragu
"Emang kenapa?"Kevin
"Nggak papa. Aku cuma tanya kok"Liza
sembari menunduk
"Kenapa malah nunduk?"Kevin menatap Liza
Liza menggeleng.
Kevin kembali menatap
lurus ke depan. Sedangkan Liza masih menunduk, sambil memainkan kuku jarinya.
"Lo masih suka sama gue?"Kevin
Liza mendongakkan kepalanya ke arah Kevin. Sementara
Kevin masih pada aktifitas awalnya. Namun karena merasa pertanyaannya tak di
jawab, Kevin menatap Liza. Kini Liza dan
Kevin saling menatap.
"Lo masih cinta gue?"ulang Kevin
Liza mengangguk.
"Sampai kapan lo akan mencintai gue? Sementara
gue...."ucap Kevin terpotong
"Sampai aku mampu bertahan. Gak peduli kamu
membalasnya atau tidak"jawab Liza
Kevin terdiam. Ia menatap manik mata Liza dalam.
Terpancar ketulusan disana.
Liza yang mulai merasa tak nyaman dengan tatapan
Kevin, kembali menunduk.
"Maaf"lirih Liza kemudian bangkit dari
duduknya
Liza hendak pergi, namun Kevin menahan tangannya.
"Lo pasti bisa dapetin cowok yang jauh lebih
baik dari gue"kata Kevin kemudian berdiri berhadapan dengan Liza
"Sorry Za, gue gak bisa buat mencintai lo. Karena
hati gue milih.......Debby"lirih Kevin yang terasa menyayat hati Liza
Liza berusaha menahan
sakit di hatinya. Ia berusaha tersenyum manis.
"Aku nggak papa. Tapi izinkan aku buat selalu
ada di sisi kamu sampai hati aku siap"Liza
Kevin mengangguk, lalu pergi meninggalkan Liza
sendirian.
Setelah kepergian
Kevin, Liza kembali duduk di bangku dan meluapkan segala sakit hatinya. Hatinya
sungguh terluka atas kejujuran Kevin. Air matanya tumpah ruah. Hingga seseorang
menarik Liza untuk berdiri lalu mendekapnya erat.
"Jangan nangis! Ada aku disini"lirihnya
Liza membalas pelukan orang itu yang tak lain adalah
Ricky. Ricky-lah tempat bersandar bagi Liza di kala ia terluka. Ia yang selalu
menghapus air mata Liza yang jatuh karena Kevin. Sayang, hati Liza tak pernah
bisa memilih Ricky.
Satu tahun berlalu.
Sore ini, Liza dan Ricky menghabiskan waktu di pantai. Mereka asyik bermain
air. Yaps. Semakin lama, hubungan Liza dan Ricky semakin dekat. Saat Liza dan Ricky asyik bermain, seorang pria memanggil
nama Liza.
"Liza"panggil pria itu
"Kevin?"kaget Liza
Kevin berjalan ke arah Liza.
Kevin menatap manik mata Liza dalam. Indah. Itulah kata yang terbesit dalam
benak Liza.
"Maaf Liza. Selama ini aku buta. Aku tidak peka
dengan perasaanku sendiri"ucap Kevin begitu lembut
"Maksud kamu?"Liza
"Aku cinta kamu. Aku bener-bener cinta dan
sayang sama kamu"Kevin
Liza terdiam. Hatinya senang, karena akhirnya kini
cintanya terbalaskan.
"Aku mau kamu jadi pacar aku. Kamu mau
kan?"Kevin menggapai jemari Liza
"Ap..apa? Apa ini mimpi?"tanya Liza seolah
tak percaya
Kevin menggeleng
"Kamu mau kan?"ulang Kevin
Liza kembali terdiam.
Ia menoleh ke arah Ricky untuk meminta pendapat. Ricky mengangguk dan tersenyum
pertanda ia setuju jika Liza menerima Kevin. Liza kembali menatap Kevin.
Terpancar harapan disana. Sementara Ricky segera pergi. Meninggalkan dua sejoli
itu di tepi pantai.
'Semoga kamu bahagia dengan Kevin, Za. Aku akan
terus mencintaimu walau aku tak mungkin dapat memelukmu'batin Ricky
Sayang, kepergian Ricky
tak disadari oleh Liza.
"Kevin, seperti yang aku katakan dua bulan
lalu. Aku mencintaimu. Aku akan bertahan selama hatiku mampu. Dan sampai
sekarang, aku masih cinta sama kamu"Liza
Kevin tersenyum sangat manis.
"Tapi aku tidak mau jadi buta karena cintamu.
Ada seseorang yang selalu ada untukku, selalu mencintaiku walau aku tak pernah
ada untuknya. Aku baru sadar, Ricky, sandaran hatiku. Yang membuatku kuat
menapaki kehidupan. Yang membuatku hidup saat hati ini hampir mati
karenamu"lirih Liza
Kevin terdiam. Ia tak
menyangka cintanya akan Liza tolak. Apa yang telah ia lakukan selama ini?
Membuang cinta tulus yang Liza berikan. Dan sekarang, ia harus membayar dengan
luka.
"Kalau kamu cinta sama aku, lepaskan aku untuk
menggapai kebahagiaanku, Ricky"ucap Liza melepaskan pegangan tangan Kevin
Kevin mengangguk.
"Kejar kebahagiaan kamu Za! Tapi tepatilah
janjimu untuk selalu di sisiku"Kevin
"I will always beside you, Kevin"Liza
kemudian pergi mengejar Ricky
Liza memeluk Ricky dari
belakang.
"Jangan tinggalin aku! Aku mau selamanya sama
kamu. Maaf, selama ini aku terlalu naif"ucap Liza
Ricky berbalik menghadap Liza, lalu memeluknya erat.
"Aku selalu ada disini buat kamu. Aku janji
nggak akan tinggalin kamu. Aku janji akan buat kamu bahagia,
selamanya"Ricky
#Ingatlah
saat kau memintanya pergi dan menggapai kebahagiaan lain! Saat itulah ia akan
berusaha untuk benar-benar pergi dan menghapus cintanya padamu. Dan ketika
suatu saat kau menginginkannya