Rival
Puteri bungsu tuan Rifky Tanubrata, itulah aku. Aku adalah
anggota keluarga termuda di keluarga besar Tanubrata. Salah satu keluarga
terkaya di Indonesia. Keluargaku mempunyai musuh besar, yaitu keluarga
Soekarta. Keluargaku dan keluarga Soekarta sudah bermusuhan sejak lama. Aku
sendiri tidak tahu, apa penyebabnya. Tapi kata kakek, penyebabnya adalah
perebutan kekuasaan. Tapi aku sendiri sebenarnya tidak setuju dengan permusuhan
itu. Sebab, hatiku terpikat oleh salah seorang anggota keluarga Soekarta, yaitu
Bisma Karisma Soekarta.
Seperti biasa, aku berangkat sekolah bersama
saudara-saudaraku. Aku satu mobil dengan kakakku, Rafael Landry Tanubrata.
Saudara-saudaraku yang lain diantaranya kak Reza, kak Ilham, dan kak Dicky.
Kami sekolah di tempat yang sama, yaitu SMA Galaxy. Sementara anak-anak
kekuarga Soekarta, yaitu Rangga Moela Soekarta, Bisma Karisma Soekarta dan Handi Morgan Soekarta
bersekolah di SMA Semesta. Sekolah kamipun bermusuhan. Dan karena keluargaku
sangat kaya raya dan terkenal, kak Rafael diangkat sebagai ketua di sekolah
kami. Sama halnya dengan keluarga Soekarta. Rangga, putra sulung keluarga
Soekarta pun diangkat menjadi ketua di SMA Semesta.
Saat jam istirahat, aku ke base camp saudara-saudaraku.
Terlihat wajah kakak dan sepupu-sepupuku begitu tegang. Dan pembicaraan
langsung terhenti ketika aku datang.
"Kalian
lagi ngomongin apa sih?"tanyaku
"Kamu
sudah datang? Ayo duduk!"kak Rafael
Aku
duduk di samping kak Rafael.
"Apa
ada masalah lagi dengan keluarga Soekarta?"tanyaku
"Mereka
yang mulai, Raisa"jawab sepupuku, kak Reza
"Sudahlah,
jangan ladenin mereka!"pintaku
Seketika semua mata tertuju padaku. Akupun merasa risih.
"Apa
ada yang salah dengan ucapanku?"tanyaku lagi
"Raisa,
sudahlah, kakak tahu kamu mencintai Bisma. Tapi dia musuh keluarga kita. Sampai
kapanpun keluarga kita dan keluarganya tak kan pernah damai. Jadi lupakan
dia!"kata kak Rafael dengan nada sedikit membentak
Aku
menunduk ketakutan.
"Aku
hanya tak ingin permusuhan ini berlanjut"lirihmu
Kak
Reza mendekatiku lalu merangkulku.
"Kamu
tidak salah. Kamu hanya belum mengerti tentang permusuhan itu"kak Reza
"Reza,
antarkan Raisa pulang!"suruh kak Rafael
"Kakak
mau apa? Kakak mau berantem lagi sama anak-anak keluarga Soekarta?"tanyaku
yang kini berdiri, menatap manik mata kakakku itu
"Kakak
cuma tidak mau terjadi apa-apa sama kamu"kak Rafael membelai pipiku
"Hentikan
semua ini kak. Hentikan permusuhan kita dengan keluarga Soekarta"pintaku
Kak
Rafael menggeleng.
"Sampai
matipun aku tak akan berdamai dengan mereka"kak Rafael
Aku
terdiam dan kembali menunduk
"Za,
bawa Raisa pulang sekarang!"kak Rafael
Kak
Reza mengangguk lalu menuntunku pergi.
Saat di perjalanan pulang, aku hanya diam, menatap keluar
jendela. Aku begitu sedih dengan kenyataan ini. Bisma adalah cinta pertamaku. Dan
aku harus melupakan dan membencinya. Itu sangat sulit.
"Sudahlah,
jangan terlalu di pikirkan. Permusuhan ini sudah ada sejak lama bukan?"kak
Reza
"Kenapa
aku harus mencintai Bisma kak, kalau memang aku tak bisa bersama
dengannya?"tanyaku dengan linangan air mata
"Dia
bukan jalanmu. Kamu harus bisa melupakan dia, bahkan membencinya"kak Reza
"Aku
tidak bisa, dan mungkin tak akan pernah bisa"lirihku
Seketika
kak Reza menghentikan mobil mewahnya. Bukan karena ucapanku tadi. Melainkan
karena kami di hadang oleh beberapa mobil yang tak kalah mewah dengan mobil
kami.
Satu per satu dari mereka keluar dari mobil. Aku mulai panik
saat tahu, mereka adalah anak-anak SMA Semesta yang dipimpin oleh Rangga.
"Kak..."lirihku
sambil memeluk lengan kak Reza
"Apapun
yang terjadi, jangan keluar dari mobil!"kak Reza bergegas keluar dari
mobil
Aku
berusaha menghubungi kak Rafael, tapi gagal. Aku terus mencoba hingga akhirnya
kak Rafael mengangkat panggilanku. Namun di saat bersamaan, seseorang menarik
lenganku untuk turun dari mobil.
"Kakak...tolong
aku kak..kak Rafael tolong"teriakku
Orang
itu menarik lenganku, berusaha memasukkanku kedalam mobilnya. Namun aku terus
memberontak. Terlihat kak Reza di keroyok beberapa orang, diantaranya Rangga,
Morgan dan Bisma.
"Hentikan!
Aku mohon jangan sakiti kak Reza lagi!"teriakku sambil berusaha melawan
Salah seorang dari mereka menoleh ke arahku. Matanya
membolat saat melihat siapa aku.
"Raisa..."lirihnya
Ia
adalah Bisma. Ia berlari ke arahku dan meminta teman-temannya untuk
melepaskanku. Tapi mereka menolak atas perintah Rangga. Mereka terus berusaha
memasukkan ku dalam mobil. Bahkan, salah satu dari mereka berani menamparku
karena sedari tadi aku terus melawan.
"Aww
.. "rintihku kesakitan
"Apa
yang kalian lakukan? Bodoh"Bisma menghajar orang yang menamparku hingga ia
tak berdaya
Kemudian
ia berusaha menolongku. Tapi Rangga menahannya.
"Apa
yang loe lakuin? Biarkan mereka bawa Raisa sebagai tawanan agar
saudara-saudaranya terpancing! Ingat, dia musuh kita Bis!"Rangga
"Nggak!
Jangan Raisa!"Bisma terus berusaha menolongku
Tapi
Rangga malah memukulnya dengan keras hingga ia tersungkur.
"Bisma..."pekikku
Disaat bersamaan, terlihat gerombolan siswa-siswa SMA Galaxy
datang.
"Beraninya
kalian menyakiti saudara gue!!"geram kak Rafael yang memimpin kelompok itu
Perkelahianpun
di mulai. Kak Reza yang sudah tak berdayapun menghampiriku dan berusaha
membawaku masuk ke dalam mobil. Namun mereka menghalanginya. Kak Reza
mendorongku masuk mobil lalu dia kembali berkelahi. Aku hanya dapat menangis
melihat pertengkaran itu. Kak Rafael berhadapan dengan Rangga.
Beberapa saat kemudian, kak Rafael berhasil memukul Rangga
hingga tersungkur bersimbah darah. Bisma selaku adik kandung Rangga merasa tidak
terima. Dia memukul tengkuk kak Rafael dengan keras.
"Kak
Rafa..."pekikku
Kak
Rafael menjerit kesakitan. Aku mengambil sesuatu di laci mobil lalu berlari
menghampiri kak Rafael.
"Kakak..
Kakak bertahan kak! Kakak harus kuat!"teriakku sambil memeluk tubuh lemah
kakak ku itu
"Pergi
Raisa...per..gi!"pinta kak Rafael
"Nggak!
Aku nggak akan tinggalin kak Rafael
"Lihat...lah..saudara..mu.
Rez..za..Dic..ky..dan..dan..Ilham...ter..geletak tak ber..daya karena
mere...ka"kak Rafael terbata-bata
Aku
menyaksikan sekitarku. Pasukan kak Rafael kalah dalam perkelahian itu. Saudara-saudarakupun
sudah tergeletak tak berdaya.
"Bu..nuh
Bisma!"pinta kak Rafael
Aku
menggeleng.
Seseorang
menarik lenganku dan mencekikku. Dia adalah Morgan.
Kak Rafael berusaha bangkit menyelamatkanku. Tapi tenaganya
sudah terkuras. Tubuhnya sangat lemah sehingga ia tak dapat menolongku.
"Rai..sa"lirih
kak Rafael
"Uhhukk..tolong..k..kak"lirihku
'Buggh'seseorang
memukul Morgan hingga ia tak sadarkan diri. Tak di sangka, ia adalah Bisma.
"Raisa.."lirihnya
hendak memelukku
Namun
aku menghindar. Aku kembali memeluk tubuh kak Rafael yang tergeletak tak
berdaya.
"Bun..nuh..!
Lenyapkan keluarga..Soe..karta"ucap kak Rafael kemudian menutup matanya
Aku
menggoncangkan tubuh lemahnya, namun ia tak merespon
"Kak
Rafael bangun!"teriakku
"Raisa.."Bisma
menyentuh pundakku
Aku mendorong Bisma hingga ia terpental jauh. Namun ia
kembali mendekatiku.
"Pembunuh!"teriakku
Ku
beranikan diriku mengangkat barang yang tadi ku ambil di laci mobil. Itu adalah
pistol milik kak Rafael.
"Aku
mohon biarkan aku bicara dulu"Bisma
Aku
menggeleng. Aku mengarahkan postol itu ke arah Bisma. Aku ragu, aku tak berani
menyakitinya. Aku sangat mencintainya. Tapi pandanganku kembali beralih pada kak
Rafael yang kini sudah tak bernyawa. Aku bingung, apa yang harus aku lakukan.
"Raisa.."panggil
Bisma
Dan
lagi-lagi hatiku luluh karena tatapannya.
"Dorrr"
Aku
menembak diriku sendiri
"Raisa...."teriak
Bisma kemudian berhamburan memelukku
"Aku
gak bia..sa. Aku gak bisa nyakitin ka..mu Bisma. Ak..aku cinta sam..sama
kamu"lirihku dengan air mata yang kembali menetes
"Aku
juga cinta sama kamu! Aku mohon, kamu harus bertahan! Aku akan bawa kamu ke
rumah sakit"Bisma
Aku
menggeleng
"Dam..maikan
kekuarg..ga kita Bis!"lirihmu
Bisma
mengangguk.
"Selamat
tinggal"pamitku sebelum aku menghembuskan nafas terakhirku
Lima
tahun berlalu..........
Keluarga Tanubrata dan keluarga Soekarta sudah berdamai.
Bahkan sekarang mereka bekerja sama dan menjadi perusahaan terbesar di
Indonesia. Di bawah kepemimpinan Bisma dan kak Dicky, perusahaan itu berkembang
pesat. Kak Reza dan kak Ilham yang selamat dari pertengkaran itu memilih pergi
ke London dan menetap disana. Begitupun Morgan. Ia memilih tinggal bersama
nenek kakeknya di Sidney. Setiap minggu, Bisma datang ke tempat
peristirahatanku. Ia selalu membawakan mawar putih untukku. Sayang aku tak
dapat menyapa dan mengucapkan terima kasih padanya. Aku hanya dapat
memandanginya dan mendengar setiap ucapannya. Aku sedih, tanganku tak dapat
menyentuh, bahkan memeluknya. Tapi setidaknya kini, aku bisa lebih sering
melihatnya. Aku tak menyesal pergi dengan cara seperti ini. Banyak hikmah dari
kejadian itu. Terutama, bagi keluarga besarku dan Bisma.
END
Online Casinos - Play Baccarat on the Web in the UK - Urban
BalasHapus› online-casino › baccarat › online-casino › baccarat Nov 8, choegocasino 2021 — 바카라 사이트 Nov 8, 2021 Here you will find online casino games, baccarat rules, casino table games, live dealer games, roulette, blackjack, and video poker หารายได้เสริม at top casinos worldwide.