Sabtu, 20 Desember 2014

cerpen-Rival



Rival

Puteri bungsu tuan Rifky Tanubrata, itulah aku. Aku adalah anggota keluarga termuda di keluarga besar Tanubrata. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Keluargaku mempunyai musuh besar, yaitu keluarga Soekarta. Keluargaku dan keluarga Soekarta sudah bermusuhan sejak lama. Aku sendiri tidak tahu, apa penyebabnya. Tapi kata kakek, penyebabnya adalah perebutan kekuasaan. Tapi aku sendiri sebenarnya tidak setuju dengan permusuhan itu. Sebab, hatiku terpikat oleh salah seorang anggota keluarga Soekarta, yaitu Bisma Karisma Soekarta.
Seperti biasa, aku berangkat sekolah bersama saudara-saudaraku. Aku satu mobil dengan kakakku, Rafael Landry Tanubrata. Saudara-saudaraku yang lain diantaranya kak Reza, kak Ilham, dan kak Dicky. Kami sekolah di tempat yang sama, yaitu SMA Galaxy. Sementara anak-anak kekuarga Soekarta, yaitu Rangga Moela Soekarta, Bisma  Karisma Soekarta dan Handi Morgan Soekarta bersekolah di SMA Semesta. Sekolah kamipun bermusuhan. Dan karena keluargaku sangat kaya raya dan terkenal, kak Rafael diangkat sebagai ketua di sekolah kami. Sama halnya dengan keluarga Soekarta. Rangga, putra sulung keluarga Soekarta pun diangkat menjadi ketua di SMA Semesta.
Saat jam istirahat, aku ke base camp saudara-saudaraku. Terlihat wajah kakak dan sepupu-sepupuku begitu tegang. Dan pembicaraan langsung terhenti ketika aku datang.
"Kalian lagi ngomongin apa sih?"tanyaku
"Kamu sudah datang? Ayo duduk!"kak Rafael
Aku duduk di samping kak Rafael.
"Apa ada masalah lagi dengan keluarga Soekarta?"tanyaku
"Mereka yang mulai, Raisa"jawab sepupuku, kak Reza
"Sudahlah, jangan ladenin mereka!"pintaku

Seketika semua mata tertuju padaku. Akupun merasa risih.
"Apa ada yang salah dengan ucapanku?"tanyaku lagi
"Raisa, sudahlah, kakak tahu kamu mencintai Bisma. Tapi dia musuh keluarga kita. Sampai kapanpun keluarga kita dan keluarganya tak kan pernah damai. Jadi lupakan dia!"kata kak Rafael dengan nada sedikit membentak
Aku menunduk ketakutan.
"Aku hanya tak ingin permusuhan ini berlanjut"lirihmu
Kak Reza mendekatiku lalu merangkulku.
"Kamu tidak salah. Kamu hanya belum mengerti tentang permusuhan itu"kak Reza
"Reza, antarkan Raisa pulang!"suruh kak Rafael
"Kakak mau apa? Kakak mau berantem lagi sama anak-anak keluarga Soekarta?"tanyaku yang kini berdiri, menatap manik mata kakakku itu
"Kakak cuma tidak mau terjadi apa-apa sama kamu"kak Rafael membelai pipiku
"Hentikan semua ini kak. Hentikan permusuhan kita dengan keluarga Soekarta"pintaku
Kak Rafael menggeleng.
"Sampai matipun aku tak akan berdamai dengan mereka"kak Rafael
Aku terdiam dan kembali menunduk
"Za, bawa Raisa pulang sekarang!"kak Rafael
Kak Reza mengangguk lalu menuntunku pergi.

Saat di perjalanan pulang, aku hanya diam, menatap keluar jendela. Aku begitu sedih dengan kenyataan ini. Bisma adalah cinta pertamaku. Dan aku harus melupakan dan membencinya. Itu sangat sulit.
"Sudahlah, jangan terlalu di pikirkan. Permusuhan ini sudah ada sejak lama bukan?"kak Reza
"Kenapa aku harus mencintai Bisma kak, kalau memang aku tak bisa bersama dengannya?"tanyaku dengan linangan air mata
"Dia bukan jalanmu. Kamu harus bisa melupakan dia, bahkan membencinya"kak Reza
"Aku tidak bisa, dan mungkin tak akan pernah bisa"lirihku
Seketika kak Reza menghentikan mobil mewahnya. Bukan karena ucapanku tadi. Melainkan karena kami di hadang oleh beberapa mobil yang tak kalah mewah dengan mobil kami.

Satu per satu dari mereka keluar dari mobil. Aku mulai panik saat tahu, mereka adalah anak-anak SMA Semesta yang dipimpin oleh Rangga.
"Kak..."lirihku sambil memeluk lengan kak Reza
"Apapun yang terjadi, jangan keluar dari mobil!"kak Reza bergegas keluar dari mobil
Aku berusaha menghubungi kak Rafael, tapi gagal. Aku terus mencoba hingga akhirnya kak Rafael mengangkat panggilanku. Namun di saat bersamaan, seseorang menarik lenganku untuk turun dari mobil.
"Kakak...tolong aku kak..kak Rafael tolong"teriakku
Orang itu menarik lenganku, berusaha memasukkanku kedalam mobilnya. Namun aku terus memberontak. Terlihat kak Reza di keroyok beberapa orang, diantaranya Rangga, Morgan dan Bisma.
"Hentikan! Aku mohon jangan sakiti kak Reza lagi!"teriakku sambil berusaha melawan

Salah seorang dari mereka menoleh ke arahku. Matanya membolat saat melihat siapa aku.
"Raisa..."lirihnya
Ia adalah Bisma. Ia berlari ke arahku dan meminta teman-temannya untuk melepaskanku. Tapi mereka menolak atas perintah Rangga. Mereka terus berusaha memasukkan ku dalam mobil. Bahkan, salah satu dari mereka berani menamparku karena sedari tadi aku terus melawan.
"Aww .. "rintihku kesakitan
"Apa yang kalian lakukan? Bodoh"Bisma menghajar orang yang menamparku hingga ia tak berdaya
Kemudian ia berusaha menolongku. Tapi Rangga menahannya.
"Apa yang loe lakuin? Biarkan mereka bawa Raisa sebagai tawanan agar saudara-saudaranya terpancing! Ingat, dia musuh kita Bis!"Rangga
"Nggak! Jangan Raisa!"Bisma terus berusaha menolongku
Tapi Rangga malah memukulnya dengan keras hingga ia tersungkur.
"Bisma..."pekikku

Disaat bersamaan, terlihat gerombolan siswa-siswa SMA Galaxy datang.
"Beraninya kalian menyakiti saudara gue!!"geram kak Rafael yang memimpin kelompok itu
Perkelahianpun di mulai. Kak Reza yang sudah tak berdayapun menghampiriku dan berusaha membawaku masuk ke dalam mobil. Namun mereka menghalanginya. Kak Reza mendorongku masuk mobil lalu dia kembali berkelahi. Aku hanya dapat menangis melihat pertengkaran itu. Kak Rafael berhadapan dengan Rangga.
Beberapa saat kemudian, kak Rafael berhasil memukul Rangga hingga tersungkur bersimbah darah. Bisma selaku adik kandung Rangga merasa tidak terima. Dia memukul tengkuk kak Rafael dengan keras.
"Kak Rafa..."pekikku
Kak Rafael menjerit kesakitan. Aku mengambil sesuatu di laci mobil lalu berlari menghampiri kak Rafael.
"Kakak.. Kakak bertahan kak! Kakak harus kuat!"teriakku sambil memeluk tubuh lemah kakak ku itu
"Pergi Raisa...per..gi!"pinta kak Rafael
"Nggak! Aku nggak akan tinggalin kak Rafael
"Lihat...lah..saudara..mu. Rez..za..Dic..ky..dan..dan..Ilham...ter..geletak tak ber..daya karena mere...ka"kak Rafael terbata-bata
Aku menyaksikan sekitarku. Pasukan kak Rafael kalah dalam perkelahian itu. Saudara-saudarakupun sudah tergeletak tak berdaya.
"Bu..nuh Bisma!"pinta kak Rafael
Aku menggeleng.
Seseorang menarik lenganku dan mencekikku. Dia adalah Morgan.

Kak Rafael berusaha bangkit menyelamatkanku. Tapi tenaganya sudah terkuras. Tubuhnya sangat lemah sehingga ia tak dapat menolongku.
"Rai..sa"lirih kak Rafael
"Uhhukk..tolong..k..kak"lirihku
'Buggh'seseorang memukul Morgan hingga ia tak sadarkan diri. Tak di sangka, ia adalah Bisma.
"Raisa.."lirihnya hendak memelukku
Namun aku menghindar. Aku kembali memeluk tubuh kak Rafael yang tergeletak tak berdaya.
"Bun..nuh..! Lenyapkan keluarga..Soe..karta"ucap kak Rafael kemudian menutup matanya
Aku menggoncangkan tubuh lemahnya, namun ia tak merespon
"Kak Rafael bangun!"teriakku
"Raisa.."Bisma menyentuh pundakku

Aku mendorong Bisma hingga ia terpental jauh. Namun ia kembali mendekatiku.
"Pembunuh!"teriakku
Ku beranikan diriku mengangkat barang yang tadi ku ambil di laci mobil. Itu adalah pistol milik kak Rafael.
"Aku mohon biarkan aku bicara dulu"Bisma
Aku menggeleng. Aku mengarahkan postol itu ke arah Bisma. Aku ragu, aku tak berani menyakitinya. Aku sangat mencintainya. Tapi pandanganku kembali beralih pada kak Rafael yang kini sudah tak bernyawa. Aku bingung, apa yang harus aku lakukan.
"Raisa.."panggil Bisma
Dan lagi-lagi hatiku luluh karena tatapannya.
"Dorrr"
Aku menembak diriku sendiri
"Raisa...."teriak Bisma kemudian berhamburan memelukku
"Aku gak bia..sa. Aku gak bisa nyakitin ka..mu Bisma. Ak..aku cinta sam..sama kamu"lirihku dengan air mata yang kembali menetes
"Aku juga cinta sama kamu! Aku mohon, kamu harus bertahan! Aku akan bawa kamu ke rumah sakit"Bisma
Aku menggeleng
"Dam..maikan kekuarg..ga kita Bis!"lirihmu
Bisma mengangguk.
"Selamat tinggal"pamitku sebelum aku menghembuskan nafas terakhirku

Lima tahun berlalu..........
Keluarga Tanubrata dan keluarga Soekarta sudah berdamai. Bahkan sekarang mereka bekerja sama dan menjadi perusahaan terbesar di Indonesia. Di bawah kepemimpinan Bisma dan kak Dicky, perusahaan itu berkembang pesat. Kak Reza dan kak Ilham yang selamat dari pertengkaran itu memilih pergi ke London dan menetap disana. Begitupun Morgan. Ia memilih tinggal bersama nenek kakeknya di Sidney. Setiap minggu, Bisma datang ke tempat peristirahatanku. Ia selalu membawakan mawar putih untukku. Sayang aku tak dapat menyapa dan mengucapkan terima kasih padanya. Aku hanya dapat memandanginya dan mendengar setiap ucapannya. Aku sedih, tanganku tak dapat menyentuh, bahkan memeluknya. Tapi setidaknya kini, aku bisa lebih sering melihatnya. Aku tak menyesal pergi dengan cara seperti ini. Banyak hikmah dari kejadian itu. Terutama, bagi keluarga besarku dan Bisma.


END

1 komentar:

  1. Online Casinos - Play Baccarat on the Web in the UK - Urban
    › online-casino › baccarat › online-casino › baccarat Nov 8, choegocasino 2021 — 바카라 사이트 Nov 8, 2021 Here you will find online casino games, baccarat rules, casino table games, live dealer games, roulette, blackjack, and video poker หารายได้เสริม at top casinos worldwide.

    BalasHapus